Dari Deposito Syariah Hingga Reksadana, Pilihan Investasi Ini Bisa Jadi Solusi Anti Riba Untuk Anda

Berinvestasi merupakan kegiatan yang kini sudah menjadi gaya hidup. Berinvestasi juga tidak melulu berupa emas, saham hingga properti yang harus mengeluarkan modal yang besar, karena jenis investasi kini sudah banyak, terlebih yang murah dan bahkan ada yang anti riba. Nah, salah satu jenis investasi yang memiliki modal awal yang cukup murah adalah reksadana dan deposito, bahkan kedua jenis investasi tersebut ada yang berbasis syariah yakni reksadana dan deposito syariah.

Bagi Anda yang ingin berinvestasi anti riba atau yang berbasis syariah, ternyata produk-produk tersebut pun sudah ada sejak lama di Indonesia. Bahkan saat ini perkembangannya sudah sangat pesat. Sebut saja, seperti produk finansial syariah seperti tabungan syariah, kredit syariah, saham syariah, hingga investasi syariah seperti reksadana dan deposito syariah.

Selain itu, modal awalnya yang murah dan masih bisa dijangkau oleh masyarakat menegah, sehingga jika Anda tertarik untuk mencoba produk investasi syariah ini, Anda perlu mengetahui detail informasi dari keduanya. Dan baru Anda bisa memilih Reksadana syariah atau deposito syariah? Jika masih bingung, mari simak ulasannya berikut ini:

Deposito Syariah

Investasi deposito mungkin sudah dikenal oleh masyarakat luas, namun tidak dengan jenis deposito syariah. Jika dilihat dari kegunaannya, masih hampir sama dengan deposito biasa, yakni dikelola oleh bank syariah dan juga berdasarkan prinsip-prinsip syariah dan juga dengan sistem bagi hasil.

Karena menggunakan sistem bagi hasil, maka deposito syariah tidak menggunakan sistem bunga tetap, sehingga pendapatannya berfluktuasi pada tingkat pendapatan bank syariah berdasarkan baik buruknya kinerja bank syariah itu sendiri. Sehingga sudah dipastikan bahwa jenis investasi ini telah memenuhi kriteria hala dan muslahah tanpa riba.

Dalam investasi deposito syariah, nasabah akan berperan sebagai pemilik dana dan bank akan berperan sebagai pengelola dana. Untuk jangka waktu investasinya sendiri beragam, yakni bisa 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun. Nah, dari jangka waktu yang dipilih, nantinya investor akan mendapatkan imbalan sesuai dengan jumlah uang yang diinvestasikan berdasarkan waktu penempatannya.

Sebelum Anda mulai berinvestasi jenis deposito syariah, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu mengenai kelebihan dan kekurangan dari deposito syariah itu sendiri.

Kelebihan

– Bagi hasil yang diberikan lebih besar daripada tabungan syariah.
– Cocok digunakan bagi Anda yang tidak menyukasi risiko tinggi.
– Produk investasi aman dalam jangka pendek.
– Dilindungi langsung oleh LPS (Lembaga penjamin Simpanan)
– Bisa digunakan sebagai dana darurat

Kekurangan

– Imbalan hasil yang diperoleh lebih kecil ketimbang reksadana syariah
– Menyimpan dana dalam jangka waktu yang panjang bukan akan mendatangkan keuntungan, melainkan kerugian, karena dananya terkuras inflasi.
– Ada penalti yang dikenakan jika Anda menarik dana sebelum waktu jatuh tempo yang sudah ditetapkan, namun tidak semua bank memberlakukan hal tersebut.
– Proses pencairannya tidak sebebas tabungan
– Dana minimun yang harus didepositokan adalah sebesar Rp. 1 juta.

Reksadana Syariah

Setelah membahas deposito syariah, selanjutnya membahas tentang apa itu reksadana syariah? Jenis investasi ini merupakan kumpulan dana yang nantinya adakan dialokasikan dalam bentuk saham kepemilikan syariah, obligasi syariah, atau instrumen keuangan jangka pendek lainnya yang tentu berbasis syaraih.

Selain itu, reksadana syariah juga dibagi menjadi dua jenis, di mana reksadana syariah bisa dijalankan dengan dua cara akad, yakni akad Wakalah yang berarti akada yang terjadi antara investor dengan MJ atau manajer investasi. Yang kedua adalah akad Mudharabah yang merupakan jenis akad antara manajer investasi dengan pengguna dana investasi itu sendiri.

Baca Juga: Akad Dalam Kartu Kredit Mandiri Syariah

Lalu apa saja kelebihan dan kekurangan dari reksadana syariah?

Kelebihan

– Hanya dengan Rp 100 ribu, Anda sudah bisa berinvestasi
– Dana yang sudah Anda investasikan bisa dicairkan sewaktu-waktu.
– Cara berinvestasi, Anda cukup datangi agen penjual atau manajer investasi maka dana langsung mudah didapat.
– Bebas pilih reksadana saham, pendapatan tetap atau campuran.

Kekurangan

– Banyak dikenakan biaya pajak, seperti biaya pajak pembelian, penjualan dan penggantian jenis produk investasi.
– Tidak dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan)
– Tidak adanya pembagian deviden atau keuntungan

Bagaimana, apakah Anda sudah memberikan pilihan investasi setelah melihat perbedaan kedua jenis investasi syariah di atas? Yang pasti semua harus diperhintungkan dengan matang, dan juga disesuaikan dengan kondisi finansial dan juga tujuan Anda.
Untuk pengajuan investasi berbasis syariah, seperti deposito syariah, Anda bisa langsung kunjungi situs fintech yang juga menyediakan produk investasi berbasis syariah, berikut ini: https://www.cekaja.com/deposito-syariah/